Bagi sebagian
orang mungkin Make Up Artist tidak asing lagi tapi sebagian lagi mungkin masih
bingung dan berpendapat kerjaannya itu bener bener ngedandanin artis yang ada
di TV. Tapi tahu ga sih gimana rasanya jadi Make Up Artist?
Awalnya saya sama seperti wanita-wanita lain yang berkarier di
kantoran, selama ini saya udah 3x pindah kantor dan selama di kantor saya
pernah kerja sebagai akunting pajak, penagih hutang, tukang bayar hutang,
ngurusin kolektor dan bad customer dll, pokoknya ga jauh jauh dari yang namanya
uang alias finance,pahit manis dunia politik perkantoran sudah saya jalani,
karir terakhir saya sudah sebagai supervisor di kantor.
Suami saya
pernah bertanya baru-baru ini apa yang saya mainkan saat saya masih kecil, karena
katanya itu akan mencerminkan pekerjaan saya sekarang. Tapi mungkin jawaban
yang ia tunggu ga sesuai dengan yang mulut saya jawab, saya bilang dulu saya
suka main masak-masakan, boneka barbie dan pacar-pacaran (LHO... 😳) mungkin ia mengira saya akan
menjawab dulu saya main salon-salonan.
Kenapa memilih MUA? Saya juga ga tahu, awalnya dunia makeup ini
asing sekali bagi saya dan ga ada satupun makeup artist yang saya follow di
instagram, tapi saya terus mencari mau jadi apa saya ini, designer kah? Chef
kah(kayanya ga mungkin), sampai pada satu titik saya mantap menjawab saya
akan coba menjadi Make Up Artist (coba lho yahhh...)
Saya mulai mendaftar ke sekolah rias, disela sela kesibukan saya
kerja dipagi hari sampai sore lalu malam saya kuliah dan di weekend saya
sekolah makeup, kebayang ga capenya 😅 Sampai pada satu titik saat pengumuman kelulusan dan teman saya
mengabari kalo saya menjadi lulusan terbaik di kelas makeup saya waktu itu 😱 Saya kaget tapi saya mulai percaya
diri kalau ini adalah dunia baru saya dan dengan mantap saya akan menjalaninya
sepenuh hati.
Kalo ditanya berat ga meninggalkan pekerjaan kantoran jawabannya
adalah BERAT BANGET, gimana ga coba yang dari tadinya dapet gaji sebulan sekali
sekarang harus mulai dari 0 lagi, apalagi dulu masih baru jadi pasti mencari
klient makeup susah sekali. Belum lagi memikirkan apa yang dipikirkan orang tua
saya kalo anaknyayang sekolah sarjana ekonomi ini berakhir menjadi tukang rias.
Memang mereka tidak pernah menyampaikan pada saya, tapi saya yakin perasaaan
itu ada di lubuk hati mereka yang paling dalam, perasaan ga yakin dan sedikit
kecewa.
Awalnya saya sempat menjalani double job, jadi kerja kantoran di
weekdays dan menjadi freelancer di weekend. Tapi karena waktu itu saya sudah
menikah dan sedang hamil anak pertama, suami saya menyarankan meninggalkam
dunia kantoran, dia bilang kalo ingin menjalani sesuatu dengan serius itu harus
sepenuh hati jangan setengah-setengah biar hasilnya juga ga setengah-setengah.
Lagipula 2 orang tua yang kerja kantoran di Jakarta bukanlah kepututusan yang
baik karena mau tidak mau harus meninggalkan anak di pagi hari dan pulang malam
hari karena dikerjai oleh kemacetan ibukota, pasti nanti akan membesarkan anak
yg kurang dekat dengan kedua orang tuanya. Dan saya memantapkan hati saya dan
meninggalkan karir kantoran saya yang hampir 9tahun saya rintis.
Perjuangan saya belum berakhir, karena bagaimana klient bisa yakin
dengan hasil makeup saya kalo belum ada banyak portofolio dan saya masih ingat
sekali waktu itu saya sedang liburan di bandung dengan keluarga besar suami
saya dan ada teman saya yang mendapat Job mengajak saya bergabung tanpa di
bayar seperserpun karena kami memang sedang mengumpulkan portofolio. Jadilah
saya pagi pagi buta diantar suami saya naik travel sendirian untuk balik ke
jakarta karena saya ga mau egois mengorbankam liburan mereka, karena tanpa
suami saya pasti keluarganya ga bisa melaniutkan liburan dan mereka juga akan
balik ke luar negeri setelah itu.
Saya termasuk orang yang suka begadang dan susah bangun pagi tapi
pekerjaan seorang MUA ini membuat saya kadang harus bangun pagi buta saat
sedang lelap tertidur bahkan kadang tanpa tidur karena begadang dikala anak
saya susah tidur dan merengek minta gendong sampai larut malam. Tapi disini
saya belajar disiplin dan tepat waktu karena kalo saya telat pasti akan runyam
urusannya.
Pernah ga terpikirkan resiko menjadi MUA? Kebayang ga kalian
dipanggil ke oleh orang yang ga kalian kenal ke hotel, kerumahnya, ke kosan nya
dll. Bisa aja ada orang yang berniat jahat sedang menunggu kedatangan anda 😱 Jangan sampai yah, hihihi...
Kalo ada yang bertanya bagaimana sih sebenarnya tahu apa passion
kita? Jawabannya adalah saat uang bukan segala-galanya tapi ada kenikmatan saat
kamu excited menunggu pekerjaan itu datang, menikmatinya dan merasa tak ada
tuntutan dan keterpaksaan melakukannya, saat hati kecil kamu berkata inilah
dia... dan sekarang aku merasakannya, semoga perasaan ini terus ada dan juga
ada buat kalian disana yang sedang membaca tulisan ini, terima kasih atas waktu
nya untuk membaca tulisan ini 😊 Apapun pekerjaan kita sekarang kerjakanlah sepenuh hati biarkan
waktu yang akan membawa kita kepada jalan hidup yang seharusnya 🙋🏻 Byeee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar