Perjalanan menjadi seorang MUA

Selasa, 18 Oktober 2016

Bagi sebagian orang mungkin Make Up Artist tidak asing lagi tapi sebagian lagi mungkin masih bingung dan berpendapat kerjaannya itu bener bener ngedandanin artis yang ada di TV. Tapi tahu ga sih gimana rasanya jadi Make Up Artist?




Awalnya saya sama seperti wanita-wanita lain yang berkarier di kantoran, selama ini saya udah 3x pindah kantor dan selama di kantor saya pernah kerja sebagai akunting pajak, penagih hutang, tukang bayar hutang, ngurusin kolektor dan bad customer dll, pokoknya ga jauh jauh dari yang namanya uang alias finance,pahit manis dunia politik perkantoran sudah saya jalani, karir terakhir saya sudah sebagai supervisor di kantor.

Suami saya pernah bertanya baru-baru ini apa yang saya mainkan saat saya masih kecil, karena katanya itu akan mencerminkan pekerjaan saya sekarang. Tapi mungkin jawaban yang ia tunggu ga sesuai dengan yang mulut saya jawab, saya bilang dulu saya suka main masak-masakan, boneka barbie dan pacar-pacaran (LHO... 😳) mungkin ia mengira saya akan menjawab dulu saya main salon-salonan.

Kenapa memilih MUA? Saya juga ga tahu, awalnya dunia makeup ini asing sekali bagi saya dan ga ada satupun makeup artist yang saya follow di instagram, tapi saya terus mencari mau jadi apa saya ini, designer kah? Chef kah(kayanya ga mungkin), sampai pada satu titik saya  mantap menjawab saya akan coba menjadi Make Up Artist (coba lho yahhh...)


Saya mulai mendaftar ke sekolah rias, disela sela kesibukan saya kerja dipagi hari sampai sore lalu malam saya kuliah dan di weekend saya sekolah makeup, kebayang ga capenya 😅 Sampai pada satu titik saat pengumuman kelulusan dan teman saya mengabari kalo saya menjadi lulusan terbaik di kelas makeup saya waktu itu 😱 Saya kaget tapi saya mulai percaya diri kalau ini adalah dunia baru saya dan dengan mantap saya akan menjalaninya sepenuh hati.


Kalo ditanya berat ga meninggalkan pekerjaan kantoran jawabannya adalah BERAT BANGET, gimana ga coba yang dari tadinya dapet gaji sebulan sekali sekarang harus mulai dari 0 lagi, apalagi dulu masih baru jadi pasti mencari klient makeup susah sekali. Belum lagi memikirkan apa yang dipikirkan orang tua saya kalo anaknyayang sekolah sarjana ekonomi ini berakhir menjadi tukang rias. Memang mereka tidak pernah menyampaikan pada saya, tapi saya yakin perasaaan itu ada di lubuk hati mereka yang paling dalam, perasaan ga yakin dan sedikit kecewa.

Awalnya saya sempat menjalani double job, jadi kerja kantoran di weekdays dan menjadi freelancer di weekend. Tapi karena waktu itu saya sudah menikah dan sedang hamil anak pertama, suami saya menyarankan meninggalkam dunia kantoran, dia bilang kalo ingin menjalani sesuatu dengan serius itu harus sepenuh hati jangan setengah-setengah biar hasilnya juga ga setengah-setengah. Lagipula 2 orang tua yang kerja kantoran di Jakarta bukanlah kepututusan yang baik karena mau tidak mau harus meninggalkan anak di pagi hari dan pulang malam hari karena dikerjai oleh kemacetan ibukota, pasti nanti akan membesarkan anak yg kurang dekat dengan kedua orang tuanya. Dan saya memantapkan hati saya dan meninggalkan karir kantoran saya yang hampir 9tahun saya rintis.

Perjuangan saya belum berakhir, karena bagaimana klient bisa yakin dengan hasil makeup saya kalo belum ada banyak portofolio dan saya masih ingat sekali waktu itu saya sedang liburan di bandung dengan keluarga besar suami saya dan ada teman saya yang mendapat Job mengajak saya bergabung tanpa di bayar seperserpun karena kami memang sedang mengumpulkan portofolio. Jadilah saya pagi pagi buta diantar suami saya naik travel sendirian untuk balik ke jakarta karena saya ga mau egois mengorbankam liburan mereka, karena tanpa suami saya pasti keluarganya ga bisa melaniutkan liburan dan mereka juga akan balik ke luar negeri setelah itu.

Saya termasuk orang yang suka begadang dan susah bangun pagi tapi pekerjaan seorang MUA ini membuat saya kadang harus bangun pagi buta saat sedang lelap tertidur bahkan kadang tanpa tidur karena begadang dikala anak saya susah tidur dan merengek minta gendong sampai larut malam. Tapi disini saya belajar disiplin dan tepat waktu karena kalo saya telat pasti akan runyam urusannya.

Pernah ga terpikirkan resiko menjadi MUA? Kebayang ga kalian dipanggil ke oleh orang yang ga kalian kenal ke hotel, kerumahnya, ke kosan nya dll. Bisa aja ada orang yang berniat jahat sedang menunggu kedatangan anda 😱 Jangan sampai yah, hihihi...

Kalo ada yang bertanya bagaimana sih sebenarnya tahu apa passion kita? Jawabannya adalah saat uang bukan segala-galanya tapi ada kenikmatan saat kamu excited menunggu pekerjaan itu datang, menikmatinya dan merasa tak ada tuntutan dan keterpaksaan melakukannya, saat hati kecil kamu berkata inilah dia... dan sekarang aku merasakannya, semoga perasaan ini terus ada dan juga ada buat kalian disana yang sedang membaca tulisan ini, terima kasih atas waktu nya untuk membaca tulisan ini 😊 Apapun pekerjaan kita sekarang kerjakanlah sepenuh hati biarkan waktu yang  akan membawa kita kepada jalan hidup yang seharusnya 🙋🏻 Byeee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS